“Science, Nature, and Research” are the core of our values

Parkinson

Pengertian Parkinson

Penyakit Parkinson menyerang sel saraf yang bertanggung jawab untuk mengendalikan gerakan. Pengidap penyakit ini mengalami penurunan produksi dopamin akibat sel saraf dopaminergik mengalami degenerasi sehingga tubuh kehilangan kontrol gerak dan keseimbangan.

Penyebab Penyakit Parkinson

Belum diketahui penyebab utama parkinson ini hadir. Namun demikian, ada beberapa faktor utama yang mendasari seseorang bisa terjangkit:  

  • Gen. Para peneliti telah mengidentifikasi mutasi genetik spesifik yang dapat menyebabkan penyakit 
  • Lingkungan. Faktor lingkungan dapat meningkatkan risiko penyakit di kemudian hari, tetapi risikonya relatif kecil. [pilih salah satu]

Para peneliti juga mencatat, ada perubahan yang terjadi pada otak pengidap parkinson. Salah satunya, gumpalan dalam otak yang tak bisa dipecahkan oleh sel.

Faktor Risiko Penyakit Parkinson

Faktor risiko parkinson meliputi:

  • Usia. Orang berusia 60 tahun ke atas berisiko mengalaminya. 
  • Keturunan. Orang tua atau saudara yang punya riwayat parkinson berpotensi menurunkannya.
  • Seks. Pria berpotensi menularkan parkinson ketimbang wanita saat berhubungan intim. 
  • Paparan racun. 

Gejala Penyakit Parkinson

Gejala yang dialami oleh pengidap parkinson berbeda-beda. Salah satunya, kondisi fisik akan memburuk seiring berjalannya waktu. Namun demikian, perhatikan ciri gejala penyakit parkinson:

  • Gemetar Getaran bermula dari tangan meliputi jari. Situasi ini kadang muncul bahkan saat beristirahat.
  • Gerakan melambat (bradikinesia) Penyakit dapat memperlambat gerakan anggota tubuh seiring berjalannya waktu.
  • Otot kaku Nyaris di seluruh bagian tubuh, otot akan menjadi kaku dan menjurus menyakitkan.
  • Gangguan postur dan keseimbangan Postur tubuh akan terlihat bungkuk dan memiliki masalah keseimbangan saat beraktivitas.
  • Hilangnya refleks Pengidap akan mengalami penurunan kemampuan refleks. Beberapa di antaranya, mengedipkan mata, tersenyum, dan mengayunkan tangan saat berjalan.
  • Perubahan ucapan Gejala yang dialami pengidap untuk poin ini beragam. Misalnya, berbicara dengan nada lembut, intonasi terlalu cepat, atau ragu-ragu sebelum berbicara. 
  • Perubahan tulisan Pengidap sulit saat menulis sehingga tulisan tampak lebih kecil.

Dikutip The Parkinson’s Disease Foundation, gejala parkinson yang sering terjadi terbagi menjadi 5 tahapan, antara lain:

  • Stadium 1. Gejala ringan dan tidak mengganggu kualitas hidup pengidap.
  • Stadium 2. Gejala mulai memburuk. Kondisi ditandai dengan sulitnya melakukan kegiatan sehari-hari dan membutuhkan lebih banyak waktu untuk menyelesaikannya.
  • Stadium 3 atau stadium menengah. Pengidap mulai kehilangan keseimbangan, gerakan mulai lambat, dan mudah terjatuh. Pengidap juga semakin sulit melakukan aktivitas ringan sehari-hari seperti berpakaian, makan, dan menyikat gigi.
  • Stadium 4, gejala lebih berat. Pengidap membutuhkan bantuan ketika berjalan dan melakukan kegiatan sehari-hari.
  • Stadium 5 adalah stadium akut. Pengidap sudah tidak bisa berjalan dan membutuhkan bantuan seumur hidupnya.

Diagnosis Penyakit Parkinson

Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis penyakit parkinson. Namun demikian, Neurologis (ahli saraf) akan mendiagnosis penyakit ini berdasarkan riwayat medis, peninjauan tanda dan gejala, serta pemeriksaan saraf fisik.

Komplikasi Penyakit Parkinson

Komplikasi berikut ini bisa saja muncul jika gejala tidak diatasi dengan langkah yang tepat:

Kesulitan berpikir
Ini biasanya terjadi pada tahap akhir penyakit. Masalah kognitif seperti itu tidak terlalu responsif terhadap obat-obatan.

Depresi dan perubahan emosi 
Pengidap mungkin mengalami depresi dan perubahan emosional lainnya seperti ketakutan, kecemasan, atau kehilangan motivasi.

Masalah mengunyah dan makan 
Penyakit stadium akhir mempengaruhi otot-otot di dalam mulut sehingga proses mengunyah menjadi lebih sulit.

Masalah tidur dan gangguan tidur
Pengidap akan mengalami masalah tidur termasuk sering terbangun sepanjang malam, bangun lebih awal, atau tertidur di siang hari.

Masalah kandung kemih
Penyakit dapat menyebabkan masalah kandung kemih termasuk tidak dapat mengontrol urin atau kesulitan buang air kecil.

Sembelit
Banyak pengidap mengalami sembelit akibat saluran pencernaan yang bergerak dengan lebih lambat.

Pencegahan Penyakit Parkinson

Hingga kini belum ada langkah pasti terkait dengan pencegahan penyakit. Beberapa penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi kafein lebih jarang terkena penyakit parkinson ketimbang mereka yang tidak meminumnya.

 

Kenali Gejala Awal Parkinson

  • Tremor 
  • Gerakan tubuh melambat
  • Gangguan keseimbangan
  • Reflek berkurang
  • Sulit berbicara
  • Otot terasa kaku

Pengobatan Penyakit Parkinson

Parkinson tidak dapat disembuhkan. Namun demikian, dengan mengonsumsi obat-obatan pendamping bisa menurunkan gejala. Bisa juga ditunjang dengan gaya hidup sehat. Jika sudah dalam level akut, dokter akan menyarankan untuk melakukan pembedahan.

Dalam beberapa kasus, terapi fisik juga dilakukan. Tujuannya, untuk menjaga keseimbangan tubuh dan membantu memperbaiki masalah bicara.

Parkinson adalah penyakit degeneratif syaraf dengan gejala yang paling sering dijumpai adalah adanya tremor pada saat beristirahat di satu sisi badan, kemudian kesulitan untuk memulai pergerakan dan kekakuan otot. Penyebab terjadinya penyakit parkinson adalah kurangnya jumlah neurotransmitter dopamin di dalam susunan saraf.

SOP Subarashi dapat membantu regenerasi pada sel induk embrionik dengan memunculkan neuron pembuat dopamin yang kurang dimiliki pasien parkinson, dimana sel-sel pengganti itu meningkatkan fungsi motorik.